MARIA PERWITASARI
Semoga Dapat Bertukar Ide, Dan Pengalaman Disini......
Selasa, 21 April 2009
DIMENSI TEKNIS MEDIA RELATION
1. PUBLISITAS
Perusahaan : PT. Indofood Fritolay Makmur
Produk : Makanan Kemasan
Nama Produk : Chitato
Bentuk publisitas : Sponsorship
Media publikasi : Poster, flyer, umbul-umbul (below the line)
Kegiatan yang dilaksanakan
PT. Indofood Fritolay Makmur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan ringan dalam kemasan, diantaranya ialah Chiki, Cheetos, Jet-Z, Chitato, Q-tela, dan Lays. Produk-produk tersebut memiliki berbagai varian rasa dan keberadaan produk makanan ringan kemasan tersebut disesuaikan dengan segmentasi masyarakat yang luas, bukan hanya untuk anak-anak melainkan juga bagi orang dewasa. Pembagian jenis produk dari PT. Indofood dapat diamati dengan strategi harga, produk Chiki dipasarkan dengan harga yang dapat dijangkau kalangan anak-anak, cheetos dan Jet-Z bagi remaja, Chitato bagi remaja dan dewasa awal, Q-tela bagi kalangan dewasa, dan Lay’s ditujukan bagi kalangan dewasa matang dengan harga yang lebih tinggi.
Chitato sebagai salah satu produk yang ditujukan bagi remaja usia matang hingga dewasa awal. Pada awal tahun 2009 Chitato meluncurkan varian rasa baru yaitu rasa sapi bumbu bakar, untuk memperkenalkannya kepada masyarakat luas maka PT. Indofood Fritolay Makmur melakukan kegiatan sponsorship melalui event Roadshow ke lima (5) kota di Pulau Jawa, yaitu Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Event yang diadakan ditujukan bagi anak-anak sampai remaja matang setingkat SMA. Meskipun kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan utama membangun kesadaran (brand awareness) masyarakat terhadap varian rasa baru dari Chitato, namun produk-produk lain dari PT. Indofood Fritolay Makmur akan membawa serta seluruh produk makanan ringan dari Chiki hingga Lay’s untuk meningkatkan brand recognition masyarakat terhadap keberadaan produk dan keberadaan PT. Indofood Fritolay Makmur.
Event yang diselenggarakan bernama CHITATO HAPPY SUNDAY, kegiatan tersebut memuat :
1.Lomba membuat Istana Pasir
Sasaran : anak-anak usia usia 6 -12 tahun
Teknis lomba :
- kelompok, 1 tim terdiri dari 3 orang
- peserta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 50.000,-
- pasir disediakan panitia, peserta membawa peralatan sendiri
2.Lomba Marching Band
Sasaran : institusi-institusi pendidikan tingkat TK
Teknis lomba :
- peserta berasal dari institusi-institusi pendidikan TK
- membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 50.000,-
3.Lomba Menghias Payung
Kategori :
- SD
- SMP
- SMA
Teknis lomba :
- payung berupa payung kertas yang disiapkan oleh panitia
- peserta membawa peralatan lukis sendiri
- peserta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 20.000,-
Media publikasi
2. SIARAN PERS
Perusahaan : PT. Datascrip
Produk : portable printer
Nama Produk : Canon PIXMA iP 100
Isi siaran pers : peluncuran produk baru
DATASCRIPT LUNCURKAN PORTABLE PRINTER
CANON PIXMA iP 100
Jakarta,-
Menanggapi kebutuhan masyarakat yang selalu ingin serba cepat dan efisien dalam mencetak foto menggunakan kamera digital tanpa harus pergi mencetak foto serta menunggu terlalu lama, maka Datascrip kini menghadirkan portable printer Canon PIXMA iP 100. Printer berwarna silver dengan dimensi 32,2 x 18, 5 x 17 cm ini ditujukan bagi konsumen yang ingin mencetak foto dimana saja dan kapan saja. Kehadiran Canon PIXMA iP 100 ini ditandai dengan diadakannya acara grand launching Senin (16/3) lalu, di Grand Hyatt Hotel, Jakarta.
Acara grand launching Canon PIXMA iP 100 dihadiri oleh Canon Division Director PT. Datascrip, Merry Harun. Pada kesempatan itu, Merry Harun mengatakan, “ Kami tertarik menggarap segmen portable gadget karena pasar ini sedang berkembang di tengah masyarakat yang sangat sibuk dan mobile. Oleh karena itu, dengan adanyaportable printer ini kita bisa memenuhi segmen tersebut.”
Pada kesempatan itu Merry Harun juga menyampaikan bahwa target penjualan portable printer Canon iP 100 pada tahun 2009 ini sebanyak 5000 unit. Meskipun banyak kompetitor, lanjutnya, Canon berani menjamin hasil penjualan portable printer ini akan mencapai hasil maksimal.
Portable printer Canon PIXMA iP 100 yang membidik kalangan mobile user ini sanagt mudah digunakan, hanya dengan memanfaatkan fasilitas IrDA, Bluetooth, Universal Serial Bus (USB), dan Pictbridge yang tersedia di Canon PIXMA iP 100. Keunggulan yang dimiliki oleh Canon PIXMA iP 100 diantaranya mampu bekerja dengan daya dari baterai yang dibeli secara terpisah, dengan baterai pernuh dapat mencetak hingga 50 lembar ukuran A4, kecepatan daya cetak Canon PIXMA iP 100 hingga 20 ppm, dengan resolusi 9600 x 2400 dpi. Kunci keberhasilan Canon adalah kualitas produk yang andal dengan harga terjangkau.
***
3. MENJADI SUMBER INFORMASI MEDIA MASSA
Nama perusahaan : PT. Astra Daihatsu Motor
Produk : Daihatsu Xenia, Grand Max
Menjadi sumber informasi media massa yaitu adanya wawancara yang dilakukan oleh wartawan dari Media Indonesia kepada Direktur PT. Astra Daihatsu Motor terkait penjualan otomotif dengan adanya penurunan suku bunga bank yang berimbas pada stabilitas penjualan produk otomotif seperti mobil keluaran Daihatsu.
MI : wartawan dari Media Indonesia
DD : direktur PT. Astra Daihatsu Motor
Wawancara
MI : Bagaimana tingkat penjualan mobil dari Daihatsu?
DD : saat ini terhitung mulai bulan Januari hingga Maret 2009 penjualan mobil dalam keadaan stabil.
MI : Bagaimana perbandingan penjualan produk mobil dengan motor selama periode tiga bulan ini?
DD : Yang saya lihat tingkat penjualan motor mengalami peningkatan, sedangkan mobil tetap stabil.
MI : Kira-kira bagaimana kondisi penjualan otomotif selama tahun 2009, apakah terjadi peningkatan penjualan atau penurunan?
DD : Tentu saja peningkatan.
MI : Dibanding tahun 2008, apakah penjualan produk otomotif dari Daihatsu mengalami peningkatan juga?
DD : Tidak. Dibanding tahun lalu, saat ini penjualan otomotif mengalami penurunan dalam periode waktu yang sama, sekitar 20% dari total penjualan periode tiga bulan tahun 2008 yang mencapai 45.000 unit.
MI : Bagaimana pola pembelian konsumen Indonesia terhadap produk otomotif seperti mobil?
DD : Konsumen Indonesia masih bersikap rasional dengan menurunkan anggaran pembelian mobil, pilihan konsumen Indonesia sekarang cenderung memilih mobil yang murah, kualitas baik, bensin irit, dan sesuai dalam berbagai aktivitas.
MI : Apa yang mengakibatkan penurunan daya beli masyrakat pada industri otomotif seperti saat ini?
DD : Sebenarnya salah satu faktornya ialah likuiditas dari pihak bank perlu dibangkitkan lagi agar kredit kepemilikikan kendaraan bermotor dapat bergerak naik, suku bungan bank perlu ditekan dan perlu adanya kontrol terhadap pengendalian inflasi, hal ini supaya terjadi peningkatan daya beli masyararakat.
MI : Lalu menurut Anda, bagaimana seharusnya kebijakan perbankan dalam mendorong perkembangan industri otomotif?
DD : industri otomotif saat ini merasa seret dengan kebijakan likuiditas bank, sebab penurunan suku bungan acuan Bank Indonesia (BI RATE) tidak diikuti penurunan suku bungan kredit perbankan, sehingga imbasnya pada penurunan tingkat pembelian konsumen terhadap otomotif, selain itu berdampak pula pada strategi pemasaran industri otomotif yang kemudian mengalami kesulitan dalam menawarkan kemudahan bagi konsumen untuk membeli produk otomotif.
4. MEMPERSIAPKAN KONFERENSI PERS
Nama Perusahaan : PT. Martina Berto
Produk : Kosmetika Sariayu
Bentuk kegiatan : Sponsor Utama Peluncuran Buku Bagi Wanita
Judul Buku : ”Perempuan, Bukan Makhluk Biasa”
SINOPSIS :
buku Perempuan, Bukan Makhluk Biasa dikarang oleh Martha Tilaar sebagai pemilik PT. Martina Berto, sesungguhnya buku ini merupakan sebuah biografi singkat atas rahasia kecantikan yang diungkap oleh Martha Tilaar. Buku ini mengisahkan pengalaman Martha Tilaar dalam pergulatannya selama berpuluh-puluh tahun di dunia kecantikan. Martha Tilaar mengajak kita untuk memahami kecantikan perempuan dari berbagai macam sudut pandang, bukan hanya secara fisik namun juga kecantikan dari dalam. Martha Tilaar juga mengisahkan pengalamannya ketika menjadi pakar kecantikan para Putri Indonesia, dan perannya dalam kontes kecantikan yang selalu dinanti-nanti oleh para perempuan Indonesia.
A. Tema Konferensi PerS
”MEMAHAMI KECANTIKAN PEREMPUAN DALAM BUKU PEREMPUAN, BUKAN MAKHLUK BIASA”.
B. Tempat dan Waktu
Tempat : Nikko Ballrom, Hotel Nikko, Jakarta
Waktu : 21 april 2009
Pukul : 18.00 WIB
C. Pembicara
1. Martha Tilaar sebagai pengarang buku ”Perempuan, Bukan Makhluk Biasa”
2. Djenar Maesa Ayu sebagai novelis perempuan yang akan memberikan peilaian terhadap buku Perempuan, Bukan Makhluk Biasa.
3. Martina Berto sebagai pimpinan PT. Martina Berto yang telah mensponsori penerbitan dan peluncuran buku Perempuan, Bukan Makhluk Biasa.
D. Materi Yang Disampaikan
1. Bedah buku “Perempuan, Bukan Makhluk Biasa” oleh Martha Tilaar
2. Penilaian Djenar Maesa Ayu terhadap buku “Perempuan, Bukan Makhluk Biasa”.
3. Peluncuran Buku “Perempuan, Bukan Makhluk Biasa” secara resmi oleh Martina Berto.
E. Undangan
1. Wartawan dari media nasional: SCTV, RCTI, Indosiar, TPI, Trans TV dan Trans 7, Global TV, TVRI, TV one, ANTV, KOMPAS, Media Indonesia, Sindo, Jakarta Post, Nova, Cek & Ricek, Femina.
2. Aktivis Perempuan
3. Putri Indonesia dan mantan Putri Indonesia
F. Persiapan Konferensi Pers
14 April 2009 Rapat bersama Direksi, Manajemen, PR menyusun kegiatan Konferensi
Pers.
15 April 2009 Rapat penyusunan anggaran Konferensi Pers, Direksi, Manajemen, PR,
dan Keuangan.
16 April 2009 Penyusunan acara Konferensi Pers, menghubungi pembicara.
17 April 2009 Penyusunan media kit
18 April 2009 Pendistribusian undangan kepada pers nasional.
19 April 2009 Rapat persiapan terakhir bersama Direksi, Manajemen, PR, Keuangan.
20 April 2009 Persiapan akhir, memastikan kesiapan pembicara, team work, dan pihak
hotel
21 April 2009 Pelaksanaan Konferensi Pers.
G.Susunan Acara
1. 17.30 Pengisian daftar hadir oleh tamu undangan
2. 18.00 Pembukaan dan doa
3. 18.05 Sambutan dari PT. Martina Berto yang diwakili oleh Martina Berto
4. 18.10 Penyampaian isi buku ”Perempuan, Bukan Makhluk Biasa” oleh Martha
Tilaar
5. 19.30 Penilaian oleh djenar Maesa ayu
6. 20.00 Sesi tanya jawab
7. 20.30 Peresmian peluncuran buku
8. 20.35 Makan Malam
H.Team Work
Ketua Martina Berto
Humas Putri Iranawati
Koordinator Usaha Dana Vica Yulia Setiani
Koordinator Acara Maria Endah Perwitasari
Koordinator Undangan Image Rizqika Dewi
Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Munayu Ristivani, Uthami
Koordinator Lapangan Yonas Dedi Prasetyo
Koordinator Transportasi dan Akomodasi Resa Ayu Septina
Koordinator Keamanan Abdul Yani
****
Senin, 08 Desember 2008
PELANGGARAN ETIKA PR
Kasus
Peristiwa retaknya badan pesawat Adam Air 737-300 dengan nomor penerbangan KI-172 yang mengangkut 148 penumpang terjadi pada hari Rabu sore (21/ 2/ 07), di Bandara Juanda, Surabaya. Badan pesawat yang mengalami retak di bagian belakang sayap ini mendarat secara mendadak di Bandara Juanda di hanggar Merpati.
Yang menjadi masalah ialah pihak manajemen Adam Air langsung memerintahkan untuk mengecat seluruh tubuh pesawat dari warna orange menjadi warna putih, dan retakan di belakang sayap pesawat tersebut ditutup dengan kain putih. Gambar ini sudah disebarkan melalui media, khususnya di televisi yang menunjukkan dengan jelas retakan di tubuh Adam Air dan diperlihatkan dengan jelas pihak Adam Air mengecat seluruh tubuh Adam Air menjadi putih. Sedangkan Humas Adam Air distrik Surabaya Natalia Budiharjo menyatakan bahwa tidak benar pesawat Adam Air 737-300 dengan nomor penerbangan KI-172 ini mengalami retakan di tubuhnya dan menolak untuk mengomentari perihal pengecatan.
Tindakan pengecatan yang dilakukan manajemen Adam Air ini telah melanggar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan, yaitu pasal 34 ayat 2:
“siapa pun dilarang merusak, menghilangkan bukti-bukti, mengubah letak pesawat udara, mengambil bagian-bagian pesawat atau barang lainnya yang tersisa akibat kecelakaan, sebelum dilakukan penelitian terhadap penyebab kecelakaan itu. Ancaman hukuman bagi pelanggarnya adalah enam bulan kurungan serta denda Rp 18 juta. “ (www.tempo.com)
Tindakan Adam Air ini pun melanggar peraturan dari PT. Angkasa Pura yang melarang pemilik pesawat apapun yang mengalami kecelakaan di Juanda untuk menyentuhnya sebelum diselidiki oleh KNKT. Pelanggaran berikutnya adalah statement Humas Adam Air Distrik Surabaya yang menyatakan bahwa pesawat Adam Air tidak mengalami keretakan pada tubuhnya, sedangkan liputan media membuktikan dengan jelas adanya retakan di tubuh Adam Air KI-172, hal ini diperkuat dengan pernyataan Wiryatno sebagai Airport Duty Manager Bandara Internasional Juanda, menurutnya pesawat Adam Air KI-172 dalam keadaan retak di bagian belakang sayap.
Pelanggaran yang dilakukan Humas Adam Air
Dari kasus di atas maka pelanggaran yang dilakukan Humas Adam Air berkaitan dengan Etika PR ialah memberikan statement yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan kepada media dan publik, atau boleh dikatakan sebagai pembohongan publik. Kasus ini melanggar Etika Public Realtions PERHUMAS dan APPRI.
PERHUMAS
Pelanggaran dalam kasus diatas tidak sesuai dengan pasal III Perilaku Tehadap Masyarakat dan Media Massa, butir c dan d, yaitu:
c. tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar atau yang menyesatkan sehingga dapat menodai profesi kehumasan.
d. Senantiasa membantu menyebarluaskan informasi maupun pengumpulan pendapat untuk kepentingan Indonesia.
APPRI
Pemberian informasi palsu oleh Humas Adam Air distrik Surabaya melanggar pasal 2 tentang Penyebarluasan Informasi:
“ seorang anggota tidak akan menyebarluaskan, secara sengaja dan tidak sengaja dan tidak bertanggung jawab, informasi yang palsu atau menyesatkan, dan sebaliknya justru akan berusaha sekeras mungkin untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Ia berkewajiban untuk menjaga integritas dan ketepatan informasi.”
Pernyataan dari Humas Adam Air meski bertujuan untuk meningkatkan citra Adam Air yang beberapa kali mengalami kecelakaan sebelum peristiwa retak tubuh Boeing 737-300 KI-172, namun justru menguatkan opini publik bahwa Adam Air memiliki manajemen kerja yang buruk. Nama Humas Adam Air sendiri pun akhirnya menjadi buruk dengan kata lain menodai profesi Humas dan citra Adam air di mata masyarakat semakin merosot, dan hal ini dapat berpengaruh pada kinerja Adam air sendiri.
Berikut sebuah opini masyarakat yang ditulis dalam sebuah blog berkaitan dengan profesi PR yang ternodai akibat adanya pernyataan Humas Adam Air menegani keretakan tubuh pesawat KI-172 dan memberi kesan bahwa kegiatan Humas atau PR adalah kegiatan berbohong pada publik:
“ Tidak ada yang penting atau urgen untuk disampaikan, cuma kegatelan saya saja yang ingin saya tuliskan. Rabu malam (21/2) di headline news metro tv disiarkan adam air yang hard landing [apa pula maksudnya ini] di bandara Juanda Surabaya. Dari gambar yang ditayangkan terlihat badan pesawat yang melengkung [saya belum melihat retakan], namun karena warna dari pesawat yang dibuat melengkung saya mengira itu hanya ilusi optik mata saya saja. Tak berapa lama humas dari adam air regional surabaya [atau apalah] memberikan pernyataan di depan wartawan [metro tv]. Mbak itu berkata, "Logikanya, kalo pesawat melengkung atau retak masak bisa ditarik hingga hanggar, lha ini buktinya pesawat sudah ditarik ke hanggar!" . Malam itu saya setuju bahwa pesawat tersebut tidak retak atau melengkung. Esoknya (22/2) , semua koran yang saya baca [koran tempo, media indonesia] menampilkan foto pesawat yang retak dan melengkung. Well, that's what PR do.”
( http://blogiway.blogspot.com/2007/02/mbak-humas.html)
Sumber penulisan:
http://mohammadihsan.multiply.com/journal/item/32. Diakses 6 Desember 2008.
http://www.indroo.net/index.php/2007/02/manajemen-adam-air-bantah-body-pesawat-retak/. Diakses 6 Desember 2008.
http://blog.tempointeraktif.com/?p=55. Diakses 6 desember 2008.
http://www.bluefame.com/lofiversion/index.php/t26946.html. Diakses 6 Desember 2008.
http://www.surya.co.id/web/Umum-Politik/Body-Pesawat-Dicat-Putih.html. Diakses 6 Desember 2008.
http://blogiway.blogspot.com/2007/02/mbak-humas.html. Diakses 6 Desember 2008.
Mengajak anak Bangsa Untuk Sumpah Pemuda
Rome wasn’t built in a day, Roma tidak dibangun dalam sehari.
Artinya bahwa sebuah hasil yang gemilang tidak diraih dengan dengan cara mudah tetapi membutuhkan usaha besar.
Hari ini tanggal 28 Oktober 2008, kita bangsa Indonesia sepatutnya berbangga memperingati hari Sumpah Pemuda. Delapan puluh tahun yang lalu, tanggal 28 Oktober 1928 generasi muda bangsa ini telah berikrar untuk bersatu bangsa, bahasa, dan tumpah darah Indonesia. Inilah tonggak sejarah awal munculnya perjuangan merebut kemerdekaan dibawah persatuan pemuda nusantara, hingga melahirkan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Perjuangan panjang para pemuda Indonesia yang berhasil menghidupkan nama Indonesia di mata dunia, sebagai bangsa yang kuat dan sebagai bangsa yang tidak ingin dijajah.
Seperti pepatah tadi mengatakan Rome wasn’t built in a day, demikian juga Indonesia yang tidak dapat dibangun hanya dalam sehari, Indonesia yang bersatu sebagai bangsa, sebagai Negara diraih dengan keringat, darah, dan dengan usaha yang besar oleh para pejuang kemerdekaan, dan hingga kinipun Indonesia masih tetap membangun kekuatan yang merangkul segala lapisan dan golongan.
Adalah tugas kita kini sebagai pemuda bangsa untuk melanjutkan cita-cita para pejuang kemerdekaan yang telah bersusah payah merebut kemerdekaan demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa kita, Indonesia. Tugas kita semakin berat, tantangan globalisasi dan munculnya benih-benih primordialisme dalam Negara ini pun akan membutuhkan ikrar kesatuan untuk menghadapinya bersama. Janganlah kiranya membiarkan budaya-budaya baru yang masuk ke negeri ini menjadi penghalang untuk bersatu, jangan sampai mengikis kekayaan budaya yang kita miliki.
Saat ini kita sedang berjuang untuk meraih kembali nasionalisme yang memudar diantara sesama bangsa, permasalahan yang kita hadapi di lingkup nasional baru-baru ini ialah semakin menguatnya politik aliran atau ideologi, yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini. Pupuklah rasa cinta tanah air yang besar, hindarkan permusuhan antar golongan, baik itu suku, ras maupun agama. Bersikaplah jujur dan adil pada sesame, bangunlah pola pikir yang baru, mulailah berpikir untuk membangun cita-cita bangsa ini yang tertuang dalam alinea keempat UUD 1945. Nasionalisme dan persatuan antar suku, ras, agama dan golongan akan mempercepat laju pertumbuhan bangsa ini dan akan membawa bangsa ini pada kesejahteraan yang dicita-citakan.
Jika kita melihat ke sekeliling kita saat ini, kemiskinan bertambah, kebijakan ekonomi pemerintah yang tidak mendukung rakyat dan tidak berusaha meningkatkan ekonomi rakyat yang merupakan perwujudan rasa cinta tanah air yang rendah, permasalahan korupsi yang dilakukan pejabat-pejabat negeri ini, adanya usaha-usaha untuk mengganti ideologi Pancasila baru-baru ini, hukum yang tidak konsisten, jajaran pemerintahan yang terkesan individualis adalah cerminan pudarnya rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Yang kita butuhkan saat ini ialah generasi muda yang cerdas, sehat, kritis, berpikir positif, jujur, berjiwa ksatria, kreatif, setia pada janji dan siap menghadapi berbagai permasalahan yang akan mengahadang di tanah air Indonesia ini.
Pemuda adalah harapan bangsa ini, pemuda adalah bagian dari negeri ini yang selalu dinantikan rakyat sebagai pengubah, sebagai langkah menuju masa depan. Dengan belajar dari sekeliling kita, kita menjadi tahu bahwa permasalahan bangsa saat ini sangat kritis, dibutuhkan ide-ide segar yang dapat membawa bangsa ini dari kekelaman. Nilai-nilai dasar bangsa Pancasila adalah pedoman kita untuk menjadi pemuda baru yang bersatu, berpikir jauh ke depan demi kemajuan bangsa dan Negara ini. Negeri ini menanti kita para pemuda untuk membawa kembali kejayaan nusantara di mata internasional.
Maka marilah kita mulai dari saat ini, bangun dan melangkah dengan hati yang bersih, jujur dan berani untuk bersama-sama menghadapi tantangan jaman dengan semangat Sumpah Pemuda dan jiwa nasionalisme yang digelorakan sejak 80 tahun yang lalu. Jadilah man of his word, orang yang setia pada janji dan ucapannya! Kejujuran dan kesetiaan adalah hal utama yang akan membawa bangsa ini ke arah kemajuan nyata, akan menjadi lebih penting jika pemuda kini tidak hanya banyak bicara melainkan menghasilkan hal yang nyata dan nilai lebih dari sebuah tindakan.
Sekali lagi kesuksesan bangsa ini tidak dapat diraih hanya dalam sehari tetapi butuh usaha keras dan perjuangan untuk mewujudkannya!
Memilih tidak Memilih
Di Amerika Serikat semua warga antusias berpartisipasi dalam Pilpres 4 November 2008 lalu, artinya bahwa seluruh warga Amerika Serikat mendukung adanya perubahaan di Amerika, menggantungkan harapan pada presiden baru pilihan mereka yang berjanji dapat membawa mereka pada lembar baru kehidupan yang damai sejahtera. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia, sejarah telah memilih pemimpin muda Amerika, Barrack Husein Obama dengan janji perubahan bagi Amerika, bagaimana dengan Indonesia yang pemimpinnya juga selalu menjanjikan perubahan?
Pemilihan Presiden di awal tahun 2009 nanti menjadi seperti tidak penting bagi sebagian masyarakat, tetapi menjadi hal yang sangat penting bagi 44 partai yang akan ikut meramaikan Pemilu tahun depan. Kepentingan partai politik untuk mencari kekuasaan di negeri ini seperti sebuah kompetisi yang rutin diikuti tiap 4 tahun sekali.
Berbagai media massa digunakan partai-partai politik untuk beriklan, untuk membangun image partainya, membangun kesadaran (awareness) masyarakat bahwa partai tersebut ada untuk rakyat, mempersuasi masyarakat untuk memilih pada Pilpres 2009 dengan janji yang indah-indah, menyentuh dan membangun kesan peduli pada rakyat.
Itulah partai-partai di Indonesia, membuang banyak rupiah untuk menanamkan citra partai ke dalam benak masyarakat Indonesia, seperti iklan produk yang baru diluncurkan ke pasaran. Strategi politik melalui iklan partai di berbagai media bukannya berefek positif pada tingkat afeksi masyarakat, justru menimbulkan tanda tanya bagi banyak orang karena biaya untuk beriklan saja mahal bagaimana partai-partai tersebut akan mensejahterakan rakyatnya? Partai dapat terus hidup karena salah satu cara melalui suntikan dana dari para anggotanya yang sudah lebih dulu duduk di lembaga legislatif, dan mungkin saja di jajaran pemerintahan sendiri.
Di era ini teknologi sudah maju, media memberitakan segala informasi bagi masyarakat yang haus akan pengetahuan, masyarakat sudah semakin cerdas dan kritis, tidak bisa dibohongi lagi, sudah dapat mebedakan mana yang baik dan yang buruk. Kualitas partai dengan janji-janjinya di media sudah tidak menarik hati rakyat, yang penting bagi rakyat ialah hasil dari kerja mereka nantinya, apakah sungguh memikirkan rakyat atau hanya memikirkan kepentingan pribadi dan bahkan untuk tetap menjalankan roda kehidupan partainya saja. Kepercayaan adalah hal utama yang harus dibangun partai-partai politik untuk membangun negara secara sinergis, caranya adalah dengan melakukan tindakan-tindakan nyata semata-mata untuk kepentingan rakyat.
Hal inilah yang kemudian menjadi dasar munculnya golongan putih (golput). Rakyat yang kehilangan kepercayaan dan menganggap partai-partai politik dan anggotanya hanya mengatasnamakan kepentingan rakyat tetapi tidak melakukan tindakan yang dapat mensejahterakan rakyat memilih untuk tidak memilih salah satu partai pada Pilpres 2009 nanti. Rakyat menganggap jumlah partai yang mencapai 44 itu adalah lambang keegoisan beberapa kelompok kepentingan, bukanlah lambang demokrasi bangsa ini.
Rakyat yang semakin kritis dan mulai paham peta politik Indoesia dan memanfaatkan pemilu 2009 sebagai ajang protes atas ketidakadilan yang selama ini diterima, yaitu kebijakan yang tidak pro rakyat, mulai munculnya benih primordialisme di dalam bangsa Indonesia, terbongkarnya kasus-kasus korupsi yang ternyata justru banyak dilakukan oleh elit politik, kalah dalam Pilkada membuat kekacauan dan meresahkan masyarakat. Bagi rakyat pilihan menjadi golput diyakini adalah yang terbaik, namun apabila banyak golput pada Pilpres 2009 maka Pilpres menjadi tidak legitimatif, dan negara ini tidak akan berjalan dengan baik.
Fenomena ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah dan partai politik. Partai-partai politik diharapkan dapat menjadikan isi alinea keempat dalam UUD 1945 sebagai pedoman dalam menjalankan tugas kepartaiannya. Partai politik sebagai jembatan komunikasi rakyat dengan pemerintah juga perlu mengubah pola pikir partai poltik dan seluruh anggotanya bahwa menjadi wakil rakyat adalah tugas mulia dan bukan menjadi ajang untuk memperkaya diri dari sisi materi.
Alangkah baiknya apabila negri ini dapat mengambil contoh Pemilu Amerika yang berjalan beberapa waktu lalu, ada banyak pelajaran yang dapat dijadikan acuan hidup bernegara bahwa berjuang bagi bangsanya adalah yang utama, kekalahan bukanlah menjadi tonggak lahirnya egoisme dan apatisme, kekalahan harus diakui dan diterima dengan lapang dada. Apabila para pemimpin dan para anggota parpol dapat berlaku demikan, niscaya rakyat tidak akan menjadi golput melainkan akan mendukung pemerintah dan partai politik untuk bersatu membangun negara ini.
Sejarah baru Amerika terjadi 4 November lalu dengan jumlah pemilih terbanyak dibanding pemilu-pemilu sebelumnya, apakah Indonesia juga akan membuat sejarah baru dengan jumlah golput terbanyak di Pemilu 2009?
Ditulis oleh:
Maria Endah Perwitasari
Jurusan Ilmu Komunikasi
FISIP UPN ”Veteran” Yogyakarta
Jumat, 22 Agustus 2008
PEMILU, YUUK MILIH...
PEMILU 2009, SIAPA AKAN MENANG?
Perlu kita bertanya pada para calon Government Officer, apa yang akan mereka lakukan setelah mampu memenangi pemilu 2009 nanti? Tetap mempertahankan kelihaian KPK sekarang, meningkatkan dana Pendidikan pada RAPBN, memberikan hukuman mati bagi para koruptor, meningkatkan lagi PDB dengan tingkat inflasi yang tinggi pula, atau apa lagi?
Akankah rakyat yang selama 10 tahun menanti perbaikan keadaan akan memperoleh apa yang diharap? Sebenarnya saya sebagai penulis ingin mengusulkan bagi para pejabat nantinya, agar mereka menyerahkan 50-60% gaji mereka demi kemakmuran rakyat. Saya ingin agar para wakil rakyat untuk menjadi sederhana, tidak bermewah-mewah dengan adanya kondisi rakyat sekarang.
Telah sepuluh tahun rakyat menanti, tetapi usaha pemerintah tidak pernah menghasilkan kebaikan bagi rakyat. Setiap kali berganti pemimpin ganti pula programnya, ganti pula cara pengelolaan programnya, lalu kapan negara ini bisa menjadi lebih maju jika semua menginginkan untuk menyetir bangsa ini sesuai ideologi masing-masing individu yang didukunga parpolnya?
Seandainya tidak ada rasa gengsi pada diri pemerintah, siapa pun yang terpilih nantinya mungkin roda pemerintah akan berjalan dengan baik. Yang baik dari pemerintahan sebelum diteruskan, yang dirasai kurang baik disempurnakan agar jadilah baik, yang belum terpikirkan tambahkanlah agar tidak tertinggal dan menjadi ancaman baru bagi pemerintahan yang terpilih.
Jika semua pihak ini mau bersinergi, toh semua cita-cita rakyat kita akan tercapai. Namun sayang, yang menjadi keprihatinan saya adalah demokrasi yang diagungkan itu adalah sumber perpecahan. Mengapa demikian? Demokrasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan adalah ajang mengungkapkan pendapat atas nama rakayat, demi rakyat, tetapi buktinya? Mereka, rakyat yang masuk dalam parpol yang berharap cita-citanya bisa diresapkan para pejabat yang berasal dari parpol yang sama ternyata hanya disetir untuk mendukung kepentingan segolongan pihak yang haus akan kuasa, yang mengatasnamakan rakyat bawah demi memuluskan jalan menuju kekuasaan. Betapa menjijikan!
Oleh sebab itu jangan kaget jika Pemilu tahun 2009 nanti akan banyak bermunculan GOLPUT, yah, karena asal muasal di ataslah yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan rakyat pada parpol yang banyak jumlahnya dan semua membawa nama RAKYAT.
PEMILU DAN RAKYAT
MENANG PEMILU, MENANG UNTUK BAYAR HUTANG
Kasihan... saya hanya bisa sampaikan kasihan, turut berduka cita bagi rakyat dan saya sendiri sebagai rakyat. Para wakil rakyat yang nyaleg itu tidak bersungguh membela kita, rakyat. ”Ayo, pilih kami”, ”Coblos, No.2”, ”Hidup adalah perbuatan.......”, adalah kata-kata yang kita ingat disampaikan oleh para calon Kepala Daerah, dan seorang Ketua Umum Parpol yang bendera parpolnya berwarna biru, bayangkan berapa rupiah yang mereka keluarkan untuk berkampanye di televisi, di koran-koran nasional? Puluhan hingga ratusan juta rupiah!
Sungguh kaya mereka para calon pemimpin bangsa ini, tapi darimana dananya, ya dari masing-masing individu dan uang parpol, inilah sumber kata kasihan yang saya ucapkan bagi saya dan rakyat. Mengapa? Karena setelah mereka nantinya benar-benar memenangi Pemilu ataupun Pilkada yang pertama mereka lakukan ialah mengembalikan dana kampanye. Kocek mereka yang sudah kering untuk berkampanye harus diisi ulang, parpol yang habis-habisan mendukung butuh suntikan dana untuk menjalankan dan menghidupkan lagi parpolnya.
Lalu darimana uangnya untuk mengembalikan dana kampanye? Ya, uangnya berasal dari gaji mereka yang diterimakan per bulannya. Maka tidak heran jika para anggota legislatif itu minta uang terus, parpol yang mendukungnya nun jauh disana yang tersebar di seluruh pelosok negri ini butuh dana untuk hidup juga. Seolah parpol itu berkata, ”Hey, kalau sudah diatas ingat kita-kita yang dibawah, yang menjadikan kamu kaya raya, jangan dimakan sendirlah!!” mungkin demikian seruan parpol.
Parpol-parpol itu berusaha meng-gol-kan calonnya ya biar mereka bisa betahan hidup, mereka punya kepentingan mereka sendiri, kepentingan rakyat hanyalah kamuflase. Jaman sekarang ini, apa yang gratis? Tidak ada. Maka rakyat jangan terlalu bayak berharap pada parpol. Hutang kampanye adalah yang utama bagi mereka, bagi kita yang utama adalah kasihaaan.............
IKLAN GUDANG GARAM DI HARI KEMERDEKAAN
IKLAN GUDANG GARAM
MERDEKA DAN NURANI
Sebuah iklan yang begitu menggugah, yang dipersembahkan oleh Gudang Garam bagi negri Indonesia tercinta ini seharusnya mengetuk hati kita. Iklan di hari kemerdekaan RI yang ke-63 ini kalau kita amati merupakan sebuah sindiran tajam bagi kita warga Indonesia yang beradat Timur, yang beretika dan memegang teguh penghargaan terhadap diri orang lain. Sejak dahulu, secara turun temurun ada pewarisan budaya untuk tolong menolong dengan ikhlas hati dan adanya jiwa untuk menghargai orang lain.
Memang budaya yang demikian kental dimiliki penduduk Indonesia menjadikan ciri bangsa ini sebagai bangsa yang ramah, dan mungkin inilah yang selalu menjadikan bangsa kita bangsa yang selalu kalah dalam persaingan dunia. Bangsa ini pernah terjajah lebih dari 350 tahun, dengan dua bangsa penjajah yaitu Belanda dan Jepang.
Dahulu memang bangsa ini adalah bangsa budak, yang dianggap tidak berkutik di hadapan lawan, meski banyak perlawanan di berbagai wilayah nusantara ketika itu. Rakyat bersatu menumpas lawan yang ingin mengambil hak hidup mereka di negri nan kaya raya hasil bumi ini. Saling bahu membahu menjaga lestarinya kehidupan mereka dan kita anak cucunya.
Demikianlah rasanya yang ingin ditonjolkan dalam iklan Kemerdekaan Gudang Garam tersebut, ingin kembali mengingatkan pada kita anak cucu bangsa kaya yang selalu tunduk pada kekuasaan, hingga kita kini sudah melupakan kaidah dasar hidup kita sebagai orang Timur yang memiliki hati nurani. Banyak tindakan kita yang seperti penjajah, seperti contoh adalah kasus korupsi, dimana seharusnya para koruptor memiliki nurani dan memegang tanggung jawab untuk menolong rakyat yang menederita, tetapi toh mereka merampas yang jadi milik rakyat, dan menyangkal diri bahwa tindakan mereka adalah semata-mata hak yang memang harus diterima atas kinerja mereka untuk memperjuangkan masalah satu pihak yang memiliki kepentingan untuk merugikan bangsa ini.
Dengan iklan itu kita diingatkan kembali untuk mencari serpihan hati nurani yang mendorong kita untuk berempati, saling tolong menolong dengan sesama, tanpa memandang perbedaan yang melekat dalam diri mereka, asalkan kita ikhlas untuk memberi maka begitu besar nantinya yang akan kita terima, entah di jagad ini maupun di lain tempat yang menyimpan segala keindahan Ilahi.
MERDEKA bukan berarti bisa berbuat yang melukai orang lain, merampas yang bukan hak kita, dan mempertajam berbagai perbedaan. MERDEKA adalah bagaimana kita kembali pada hati nurani yang benar, carilah dengan renungan.