Senin, 14 Juli 2008

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

FENOMENA POLITIK DALAM KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
U N J U K R A S A H A R I B U R U H


Fenomena Unjukrasa Hari Buruh pada tanggal 1 Mei 2008 di Bundaran HI Jakarta merupakan salah satu bentuk komunikasi politik masyarakat Indonesia yang berkaitan erat dengan kebijakan pemerintah dalam melaksanakan proses perubahan di masyarakat. Untuk dapat menganalisisnya, kita perlu terlebih dahulu mengingat apa itu komunikasi, politik, komunikasi pembangunan, politik, dan juga komunikasi politik.
KOMUNIKASI
Sebelum menganalisis fenomena politik dalam kaitannya dengan pembangunan, terlebih dahulu kita perlu mengingat apa itu komunikasi. Komunikasi secara umum bermakna sebagai proses penyampaian pesan baik itu verbal maupun non-verbal, dari komunikator kepada komunikannya, melalui media tertentu dan harapannya terjadi timbal balik.
Komunikasi menurut Laswell ialah who, says what, in which channel, to whom, with what effect. Who menunjuk pada komunikator pesan, Says What adalah pesan yang disampaikan, In Which Channel dengan media apa, To Whom kepada siapa pesan disampaikan, dan With What Effect yaitu apa efeknya terhadap komunikan.
Fungsi komunikasi sebagai alat untuk menyampaikan informasi, alat sosialisasi, pembentuk motivasi, dan alat integrasi.
Peran Komunikasi Dalam Pembangunan
Menurut Schramm (Nasution, 2002) salah satu tugas pokok komunikasi dalam suatu perubahan sosial dalam rangka pembangunan nasional:
Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif dalam proses pembuatan keputusan, memperluas dialog agar melibatkan semua pihak yang akan membuat keputusan mengenai perubahan, memberi kesempatan kepada para pemimpin masyarakat untuk memimpin dan mendengarka pendapat rakyat kecil, dan menciptkan arus informasi yang berjalan lancar dari bawah ke atas.

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
Salah satu definisi komunikasi pembangunan (Rogers dalam Nasution, 2002) ialah suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka.
Tujuan Umum (Goals) Pembangunan adalah :
Proyeksi terjauh dari harapan-harapan dan ide-ide manusia, komponen-komponen dari yang terbaik yang mungkin, atau masyarakat ideal terbaik yang dapat dibayangkan.
Tujuan khusus (objectives) pembangunan adalah:
Tujuan jangka pendek, biasanya yang dipilih sebagai tingkat pencapaian sasaran dari program tertentu. (Suld and Tyson, 1978).
Target Pembangunan adalah :
Tujuan-tujuan yang dirumuskan secara konkret, dipertimbangkan rasional dan dapat direalisasikan sebatas tekhnologi dan sumber-sumber yang tersedia, yang ditegakkan sebagai aspirasi antara suatu situasi yang ada dengan tujuan akhir pembangunan.


POLITIK
Politik berkaitan dengan kekuasaan, lebih tepatnya politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat, dalam upaya mencapai tujuan negara dan berkaitan dengan nilai-nilai yang secara otoritatif dicari dan diperjuangkan manusia (kekuasaan, kesehatan, kesejahteraan, ketertiban dan keamanan, kehormatan, berkaitan juga dengan nilai moral dan agama, serta kebebasan.
Komunikasi politik
Komunikasi politik ialah proses penyampaian pesan dari komunikator politik yang berupa suprastruktur dan atau infrastruktur, pesannya berupa informasi yang memiliki dampak politik, dan komunikannya adalah infrastruktur dan atau suprastruktur.
Suprastruktur, terdiri dari lembaga negara yaitu, lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sedangkan Infrastruktur adalah masyarakat (partai politik, mahasiswa, kelompok-kelompok diskusi). Salah satu kegiatan komunikasi politik ialah dilakukan dengan cara aksi unjuk rasa.
MOTIVASI
Manusia memiliki 5 tingkatan kebutuhan menurut Maslow yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis menyangkut kebutuhan pangan dan sandang
2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan
3. Rasa memiliki
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Kebutuhan akan aktualisasi
Lima tingkatan kebutuhan menurut Maslow ini berkaitan dengan motivasi individu dalam kehidupan sehari-hari.

ANALISIS FENOMENA POLITIK HARI BURUH
Peringatan Hari Buruh (Mayday) merupakan fenomena sosial masyarakat yang berkaitan dengan politik, dan pembangunan serta motivasi masyarakat. Para buruh adalah masyarakat kelas bawah, dalam proses komunikasi politik, buruh adalah infrstruktur, posisinya sebagai komunikator politik yang menyampaikan pesan yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah kepada pemerintah itu sendiri yang bertindak sebagai suprastruktur, dengan posisinya sebagai komunikan. Tindakan para buruh yang berupa unjukrasa merupakan salah satu bentuk komunikasi politik.
Motivasi para buruh yang disuarakan melalui aksi unjukrasa di Bundaran HI, Jakarta ialah agar mereka sebagai rakyat kecil yang kurang diperhatikan kesejahteraannya oleh pemerintah memperoleh keadilan dalam hal upah. Dalam tingkatan hirarki kebutuhan Maslow, keadaan buruh ini masih berada di tingkat pertama yang statis tidak bergerak naik posisinya. Kesejahteraan dengan minimnya upah tidak menjamin kehidupan yang layak, tidak adanya jaminan keamanan dan keselamatan, maka merekapun merasa bahwa perusahaan yang menaunginya tidak berpihak kepada mereka.
Kebijakan pemerintah yang dominan kepada perushaan-perusahaan dimana para buruh menggantungkan nasibnya sangat merugikan buruh, dan menguntungkan pihak perusahaan. Padahal dalam sila ke-5 Pancasila yang tertulis, ”Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia” ini tidak pernah tercapai hingga masa kepemimpinan ke-6 sejak Ir. Soekarno pertama kali menjabat sebagai Presiden RI.
Program pemerintah yang bertujuan memajukan masyarakat, di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraanpun sama sekali tidak terlihat hasilnya. Unjuk rasa para buruh inilah yang membuktikan bahwa pemerintah yang memimpin bangsa ini tidak dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang membela rakyat.
Padahal untuk menuju pembangunan yang dicita-citakan, dimana pemerintah ingin sekali mengejar ketertinggalan Indonesia dibandingkan negara maju. Pembangunan yang utama sebaiknya difokuskan pada rakyat, terlebih rakyat miskin dan di bawah garis kemiskinan. Dengan cara menekan laju pertumbuhan, swasembada pangan, peningkatan mutu pendidikan, peningkatan fasilitas umum, dan sebagainya terlebih lagi peningkatan upah buruh sebaiknya perlu menjadi agenda utama pemerintah untuk emnuju pembangunan yang lebih baik.
Buruh pada masa revolusi industri adalah masyarakat kelas bawah dan saat inipun demikian keadaannya. Untuk memenuhi kebutuhan di tingkat pertama dalam hirarki Maslow, maka seorang buruh di Indonesia belum mampu memenuhi, sehingga keempat kebutuhan selanjutnya pun sulit tidak dapat dipenuhi.
Kembali ke permasalahan buruh berkaitan dengan motivasi individu, apabila kebutuhan fisiologis terpenuhi maka seorang buruh akan membutuhkan rasa aman dan mencari keselamatan. Setelah merasa aman orang akan seorang individu akan muncul rasa memiliki terhadap apa yang telah dicapainya, kemudian kebutuhan akan penghargaan seseorang akan berusaha bekerja dengan baik agar dapat penghargaan. Dengan penghargaan yang dicapai, harga diri lebih tinggi maka seorang individu akan berusaha mencapai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri.
Demikian juga dengan buruh, keadaannya tidak berubah dengan penghargaan berupa gaji yang minim, terkadang di bawah UMR. Keadaan seperti ini tidak akan dapat mengubah taraf hidup para buruh, sehingga mereka tetap berada di level bawah dalam struktur masyarakat.
Tidak adanya kemampuan (skill) yang lain membuat buruh tidak dapat memperoleh lapangan pekerjaan lain yang lebih terjamin. Masyarakat buruh sangat bergantung pada perusahaan yang mereka andalkan, tetapi mereka tidak punya rasa memiliki terhadap perusahaan karena penghargaan terhadap kerja mereka sangat kurang dan mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan diri.
Dengan melakukan unjuk rasa atau demonstrasi pada hari buruh tanggal 1 Mei kemarin, artinya mereka telah melakukan komunikasi kepada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan terhadap perusahaan dan memberikan porsi upah yang adil bagi kesejahteraan buruh.
Demonstrasi yang dilakukan para buruh menjadi salah satu cara untuk memberikan kontrol bagi kinerja pemerintah. Jika buruh pun tidak diperhatikan kesejahteraannya, maka pembangunan di negara ini akan tetap jalan di tempat. Sebab sebenarnya rakyat adalah bagian dari negara yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah, masyarakat yang sejahtera merupakan cermin bangsa yang maju. Keinginan Indonesia untuk menyamai bangsa-bangsa dunia pertama sangat sulit diwujudkan jika masyarakat tidak terpenuhi kebutuhannya.
Apabila kalangan buruh pun diberdayakan oleh pemerintah, maka tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut merupakan salah satu hal penting agar nantinya para buruh tersebut dapat turut serta membangun bangsa, kesejahteraan tercapai, negara menjadi makmur, dan dapat mengejar ketertinggalan.